Teori Keadilan mengakui bahwa individu tidak hanya peduli akan jumlah mutlak ganjaran yang mereka terima untuk upaya yang mereka lakukan, tetapi juga akan hubungan jumlah ini dengan apa yang diterima orang lain.
Secara khusus, teori itu menegakan empat dalil yang berkaitan dengan upah yang tidak adil :
1. Pembayaran menurut waktu, karyawan yang di ganjar terlalu tinggi menghasilkan lebih daripada karyawan yang di bayar adil.
2. Dengan adanya pembayaran menurut kuantitas produksi, karyawan yang di ganjar terlalu tinggi menghasilkan lebih sedikit satbihuan, tetapi dengan kualitas lebih tinggi, daripada karyawan yang di bayar adil.
3. Dengan adanya penggajian menurut waktu, karyawan yang kurang-diganjar menghasilkan keluaran dengan kualitas yang kurang atau lebih buruk.
4. Dengan adanya penggajian menurut kuantitas produksi, karyawan yang kurang-diberi ganjaran menghasilkan sejumlah besar satuan dengan karyawan yang diupah dengan adil
Secara historis, teori keadilan memfokuskan pada keadilan distributif atau keadilan yang dipersepsikan dari banyaknya dan alokasi dari ganjaran di antara individu-individu. Tetapi keadilan juga harus mempertimbangkan keadilan procedural, kaedilan yang dipersepsikan dari proses yang digunakan untuk menentukan distribusi dari ganjaran.
Teori Harapan
Dewasa ini, salah satu dari penjelasan yang paling diterima secara luas mengenai motivasi adalah teori harapan [ekspektasi] dari VictorVroom. Meskipun ada yang mengkritiknya, kebanyakan bukti riset mendukung itu.
Teori pengharapan berargumen bahwa kekuatan dari suatu kecendrungan untuk bertindak dengan suatu cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh suatu keluaran tertentu dan pada daya tarik dari keluaran tersebut bagi individu tersebut.
Teori harapan memfokuskan pada tiga hubungan :
1. Hubungan upaya – kinerja. Probabilitas yang dipersepsikan oleh individu yang mengeluarkan sejumlah upaya tertentu itu akan mendorong kinerja.
2. Hubungan kinerja – ganjaran. Derajat sejauh mana individu itu meyakini bahwa berkinerja pada suatu tingkat tertentu akan mendorong tercapainya suatu keluaran yang diinginkan.
3. Hubungan ganjaran – tujuan-pribadi. Derajat sejauh mana ganjaran-ganjaran organisasional memenuhi tujuan atau kebutuhan pribadi seseorang individu dan potensi daya tarik ganjaran tersebut untuk individu tersebut.
Teori harapan membantu menjelaskan mengapabanyak sekali pekerjaan mereka dengan semata-mata melakukan yang minimum untuk menyelamatkan diri.